Sunday 29 May 2011

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER

Tujuan: 1. Mengetahui media kultur dan larutan pengencer yang digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan mikrobiologi serta dapat membuatnya secara aseptik.

2. Untuk mensucihamakan dan membasmi mikroba-mikroba yang terdapat di media umum.

  1. Prinsip/Teori Singkat

Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Media kultur berdasarkan konsistensinya dibedakan atas tiga macam, yaitu:

a) Media cair (liquid medium) adalah medium berbentuk cair yang dapat digunakan untuk tujuan menumbuhkan atau membiakan mikroba, penelaah fermentasi, uji-uji lain

Contohnya : Nutrient Broth (NB), Lactose Broth (LB) dan kaldu sapi.

b) Media semi padat (semi solid medium), biasanya digunakan untuk uji mortalitas (pergerakan) mikroorganisme dan kemampuan fermentasi,

Contohnya : Agar dengan konsentrasi rendah 0,5%.

c) Media padat (solid medium) adalah medium yang berbentuk padat yang dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba dipermukaan sehingga membentuk koloni yang dapat dilihat, dihitung dan diisolasi.

Contohnya: Nutrient Agar (NA), Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA), gelatin, silika gel dan beberapa limbah pertanian berbentuk padat.

Media berdasarkan fungsinya, yaitu:

a) Media diperkaya (enriched medium) adalah medium yang ditambah zat-zat tertentu (serum, darah, ekstrak tumbuhan dan lain-lain), digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterotrof.

b) Media selektif (selective medium) adalah media yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif.

Contohnya : Endo Agar, EMB(Eosin Metilena Biru) Agar

SSA (Salmonella Shygella Agar)

VRB (Violet Red Bile Agar)

c) Media diferensial (deferential medium) adalah media yang ditambahkan zat kimia tertentu yang menyebabkan mikroba membentuk pertumbuham atau mengadakan perubahan tertentu hingga dapat membedakan tipenya.

Contohnya : TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

d) Media penguji (assay medium) adalah media dengan susunan tertentu digunakan untuk pengujian-pengujian vitamin, asam amino, antibiotik dan lain-lain.

e) Media untuk perhitungan jumlah adalah media spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba

Contohnya : Plate Count agar (PCA).

Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

Larutan pengencer/ larutan fisiologis adalah larutan yang digunakan untuk mengencerkan contoh pada analisis mikrobiologi. Pengenceran dilakukan untuk memperoleh contoh dengan jumlah mikroba terbaik untuk dapat dihitung yaitu antara 30 sampai 300 sel mikroba per ml. Pengenceran biasanya dilakukan 1:10, 1:100, 1:1000, dan seterusnya.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan antara lain :

1. Tabung reaksi bertutup dan tanpa tutup

2. Sumbat tabung (kapas)

3. Rak tabung

4. Cawan petri

5. Pembakar Spirtus

6. Erlenmeyer 100ml

7. Hot Plate

8. Spatula

9. Inkubator

10. Autoklaf

11. Tabung Durham

Bahan-bahan yang digunakan antara lain :

1. Media Nutrient Agar (NA)

2. Plate Count Agar (PCA)

3. Potato Dextrose Agar (PDA)

4. Nutrient Broth (NB)

5. NaCl

C. Prosedur singkat

· Pembuatan Media PDA

1. Ditimbang 4.9 gram PDA dan dimasukan ke dalam Erlenmeyer 100ml.

2. Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan.

3. Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga larutan mendidih.

4. Ditutup dengan alumunium foil.

5. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC selama 20 menit.

· Pembuatan Media PCA

1. Ditimbang 2.35 gram PCA dan dimasukan ke dalam Erlenmeyer 100ml.

2. Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan.

3. Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga larutan mendidih.

4. Ditutup dengan alumunium foil.

5. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC selama 20 menit.

· Pembuatan Media NA

1. Ditimbang 2.3 gram NA dan dimasukan ke dalam Erlenmeyer 100ml.

2. Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan.

3. Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga larutan mendidih.

4. Ditutup dengan alumunium foil.

5. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC selama 20 menit.

· Pembuatan Media NB

1. Ditimbang 0.8 gram PDA dan dimasukan ke dalam Erlenmeyer 100ml.

2. Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan

3. Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga larutan mendidih.

4. Ditutup dengan alumunium foil.

5. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC selama 20 menit.

· Pembuatan Larutan Fisiologis

1. Ditimbang 0.8 gram NaCl dan dimasukan ke dalam Erlenmeyer 100ml.

2. Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan

3. Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga larutan mendidih.

4. Ditutup dengan alumunium foil.

5. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC selama 20 menit.

· Penuangan Media

Setelah media disterilisasi, media dituangkan sesuai prosedur berikut :

o Agar cawan

1. Disiapkan media PCA

2. Pembakar spirtus

3. Didekatkan api media PCA/ PDA dituangkan kedalam cawan petri sampai merata.

4. Cawan petri diputar membentuk angka 8, didiamkan sampai padat.

Untuk media PCA prosedur sama dengan prosedur di atas.

o Agar tegak

1. Disiapkan media NA

2. Pembakar spirtus

3. Didekatkan api media NA dituangkan kedalam tabung reaksi se sampai merata.

4. Didiamkan sampai padat.

Untuk media PDA prosedur sama dengan prosedur di atas.

o Agar miring

1. Disiapkan media NA

2. Pembakar spirtus

3. Didekatkan api media NA dituangkan kedalam tabung reaksi se sampai merata.

4. Dimiringkan, didiamkan sampai padat.

Untuk media PDA prosedur sama dengan prosedur di atas.

o Medium cair berisi tabung durham

1. Disiapkan media NB

2. Pembakar spirtus

3. Didekatkan api media NB dituangkan kedalam tabung reaksi sampai merata.

4. Dimasukan tabung Durham yang sudah disterilkan dengan bantuan pinset.

· Kemudian media diinkubasi selama 24 jam dalam incubator.

D. Data Pengamatan/ Gambar

· PDA

· PCA

· NA


· NB

E. Pembahasan

.Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungan hidupnya. Berdasarkan hasil yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sebagian besar media telah terkontaminasi oleh mikroorganisme. Padahal semua media belum dibiakan mikroorganisme dan semua alat serta bahan (media) sudah disterilkan.

Berdasarkan pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut:

a. PDA

· Agar tegak

Media berubah warna menjadi lebih keruh, dan pada bagian atasnya terdapat mikroorganisme yang berwarna putih.

· Agar cawan

- Pada cawan pertama, terdapat mikroorganisme yang terletak pada bagian pinggir dan tengah media yang berbentuk bulat kecil-kecil yang membentuk koloni tertentu yang ukurannya hampir sama satu dengan yang lainnya.

- Pada cawan kedua, sebanyak ±80% media terkontaminasi mikroorganisme yang saling menyatu.

- Pada cawan ketiga, sebanyak ±90% media terkontaminasi mikroorganisme yang saling menyatu.

· Agar miring

- Media tidak terkontaminasi mikroorganisme.

b. PCA

· Pada semua cawan terkontaminasi oleh mikroorganisme yang berwarna putih, berbentuk bulat,serabut dan berkoloni.

c. NA

· Semua media berubah warna menjadi lebih keruh dan terkontamisasi oleh mikroorganisme yang berbentuk bulat.

d. NB

· Semua media yang dimasukan kedalam tabung reaksi terkontaminasi oleh mikroorganisme, karena terdapat gelembung udara pada setiap tabung durham.

Faktor yang dapat menyebabkan terdapatnya mikroorganisme pada media adalah udara, temperatur dan kelembaban yang ada di lingkungan sekitar praktikum.

Untuk mencegah terkontaminasinya media oleh mikroorganisme, maka sebaiknya hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Mencuci tangan dan rambut sebelum praktikum.

2. Menggunakan jas lab dan sarung tangan yang steril.

3. Sebelum dan sesudah praktikum meja kerja dan tangan disemprotkan alkohol 70%.

4. Menggunakan alat dan bahan yang sudah disterilkan.

5. Tidak banyak bercanda dan ngobrol saat praktikum berlangsung.

6. Menggunakan masker.

7. Bekerja didekat zona steril (pembakar spirtus).

Pada percobaan agar miring mikroba terlihat lebih jelas dibandingkan dengan percobaan agar tegak, hal ini disebabkan karena fungsi agar miring adalah untuk mengamati jumlah mikroba, dalam jumlah yang banyak dan jelas. Sedangkan fungsi agar tegak adalah untuk mengamati jumlah mikroba, dalam jumlah yang sedikit dan hanya terlihat penampang atas atau luarnya saja.

F. KESIMPULAN

.Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungan hidupnya. Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil bahwa dari 15 pengamatan (cawan dan tabung yang berisi media yang sudah disterilkan) yang terkontaminasi oleh mikroorganisme sebanyak 93.33%, sedangkan yang tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme sebanyak 6.67% (hanya 1 buah agar miring dengan PDA didalamnya).

Untuk mencegah terkontaminasinya media oleh mikroorganisme, maka sebaiknya hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Mencuci tangan dan rambut sebelum praktikum.

2. Menggunakan jas lab dan sarung tangan yang steril.

3. Sebelum dan sesudah praktikum meja kerja dan tangan disemprotkan alkohol 70%.

4. Menggunakan alat dan bahan yang sudah disterilkan.

5. Tidak banyak bercanda dan ngobrol saat praktikum berlangsung.

6. Menggunakan masker.

7. Bekerja didekat zona steril (pembakar spirtus).

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah. 2004. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Bogor : Universitas Djuanda.

Dwidjoseputro.1964.Dasar-Dasar Mikrobiologi.Malang : Djambatan

Mulyana, dkk. 1992. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Mikrobiologi. Bogor : Universitas Djuanda.

Yanny Priantieni, E. 2004. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Bogor : SMAKBO.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER

Hari/ Tanggal : Jum’at/ 06 Februari 2009

Kelompok : 3 (Tiga)

Dosen : Sri Rejeki Retna P.

Nilai :




Disusun Oleh :

Arie Fitiani Octora (B.0810114)

Kes Oktaviani (B.0810194)

Muhammad Iwan D. (B.0410055)

Siti Hapsah (B.0810177)

FAKULTAS AGRIBISNIS DAN TEKNOLOGI PANGAN

UNIVERSITAS DJUANDA

2008/2009

No comments:

Post a Comment