Sunday, 21 October 2012

Ekstraksi


I.            Pendahuluan


1.1 Latar Belakang
          Ekstraksi merupakan sutau cara pemisahan komponen dari suatu system campuran,baik itu padatan-padatan, padatan- cairan, ataupun cairan-cairan. Dengan menggunakan system ekstraksi, maka akan memudahkan mahasiswa atau peneliti memperoleh komponen ekstrak bahan yang diinginkan. Cara-cara ekstraksi dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya adalah metode khemis dengan mengunakan bahan bahan kimia untuk mendapatkan ekstrak. Dan metode lainnya adalah metode fifis hidrolis yang mana untuk mendapatkan ekstrak dari suatu bahan memanfaatkan perbedaan tekanan dari dalam bahan dan yang dari luar bahan.
Pemisahan atau pengambilan komponen dari bahan sumbernya pada dasarnya dapat dilakukan dengan penekanan atau pengempaan, pemanasan dan penggunaan pelarut. Biasanya ekstraksi dengan pengempaan  dan atau dengan pemanasan dikenal dengan cara ekstraksi secara mekanis. Bahan hasil pertanian yang seringkali diambil komponen minyaknya dengan cara mekanis antara lain kacang tanah dan kemiri. Pemisahan dengan cara mekanis hanya dapat dilakukan untuk pemisahan komponen dalam sistem campuran padat-cair, sebagai contoh ekstraksi minyak dari biji-bijian.
Dalam hal ini minyak adalah cairan dan ampasnya sebagaii padatan.Pada praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan proses ekstraksi yang baik dan benar tanpa harus merusak hasil dari ekstraksi tersebut, mendapatkan hasil ekstrak yang diinginkan sesuai dengan komponen bahan yang akan diekstrak, serta mahasiswa mampu mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses ekstraksi dan apakah sistem ekstraksi cocok dengan bahan yang digunakan.

1.2 Tujuan Praktikum
-      Mempelajari dan mengamati komponen-komponen kempa hidrolik mekanis serta cara kerjanya.
-      Mempelajari pengaruh pengecilan ukuran terhadap hasil ekstraksi yang diperoleh.
-      Mempelajari pengaruh pemanasan (tempering)terhadap hasil ekstrak yang diperoleh.








II.         Tinjauan Pustaka


          Ekstraksi adalah suatu cara pemisahan komponen dari suatu sistem campuran,baik itu berupa campuran padatan-padatan,padatan-cairan,maupun cairan-cairan. Dalam melakukan ekstraksi terdapat dua cara yang banyak digunakan, yaitu cara khemis dan cara fisis mekanis. Pada ekstraksi khemis bekerja berdasarkan perbedaan kelarutan komponen terhadap komponen lain di dalam suatu campuran,sehingga terjadi pemisahan antara komponen yang mempunyai kelarutan lebih kecil dalam pelarut yang digunakan. Sedangkan pada ekstraksi dengan cara fisis mekanis bekerja berdasarkan beda tekanan yang diberikan terhadap campuran padat cair,sehingga akan menimbulkan beda tekanan antara di dalam dan di luar bahan.
          Dalam melakukan proses ekstraksi sangat penting dilakukan proses pendahuluan,hal ini dikarenakan ekstraksi akan lebih baik,jika bahan yang digunakan atau yang akan diekstraksi mempunyai luas permukaan yang besar dan struktur di dalam sel tersebut telah rusak.Selain itu ekstraksi juga dipengaruhi oleh tekanan (P) dan waktu (t).Tekanan akan menyebabkan deformasi dan aliran pada bahan,makin tinggi tekanan maka deformasi akan semakin cepat demikian juga dengan alirannya.Sedangkan semakin lama waktu yang digunakan maka akan semakin rusak struktur sel,sehingga aliran akan semakin besar
(Slamet,dkk; 1996).
          Pada proses ekstraksi untuk mendapatkan suatu hasil dari suatu campuran,sangat dipengaruhi oleh konsentrasi komponen yang akan dipisahkan.Cara yang digunakan pada bahan padat,pemisahan kedua bahan pada umumnya digunakan pengendapan,sedangkan pada bahan cair bahan tersebut harus tidak saling bercampur(Earle, R.L; l982).
Dalam praktikum ini cara yang digunakan adalah ekstraksi mekanis, yaitu dengan menggunakan kempa hidrolik untuk memisah-kan komponen padat cair. Dengan memberikan tekanan pada kom-ponen padat cair sehingga menghasilkan perbedaan tekanan yang terdapat di dalam bahan degan tekanan yang ada di luar bahan. Pada bahan dari tanaman ataupun jaringan hewan yang mengandung lemak dan minyak untuk mendapatkan minyak dengan cara ekstraksi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu rendering (ekstraksi minyak hewan dengan pemanasan), pengepresan (pressing) atau dengan pelarut (ekstraksi bahan yang mengandung minyak dalam kadar renadah) Namun ekstraksi dengan mengguanakan pelarut kurang ekonomis karena harga pelarut mahal dan proses lanjutannya sulit yaitu dengan penguapan(Winarno,F.G; 1997).



Hasil yang diperoleh pada proses ekstraksi mekanis dengan kempa hidrolik dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1.  Tekanan
Pemberian tekanan akan mengakibatkan terjadinya deformasi dan aliran pada bahan. Semakin tinggi tekanan maka akan semakin besar deformasi dan aliran yang terjadi. Deformasi yang berlebihan akan mengakibatkan rusaknya sel sehingga isi sel dapat dengan mudah keluar.
2.  Waktu
Semakin lama pengepresan maka semakin banyak sel yang rusak sehingga terjadinya aliran semakin besar.
3.  Perlakuan pendahuluan
Pengecilan ukuran akan meningkatkan luas permukaan bahan dan memperbesar jumlah sel yang rusak, sehingga dapat diperoleh hasil ekstrak yang cukup besar. Perlakuan pemanasan sebagai perlakuan pendahuluan akan dapat memperkecil viskositas minyak sehingga ekstraksi mudah dilakukan dan menghasilkan hasil ekstrak yang lebih banyak
(Praptiningsih, Yulia; 1999).




























III.       Metodologi Praktikum


3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
- Pompa Hidrolik                       - Penggorengan
- Mortar                                    - Saringan tebal
- Timbangan                                      - Beaker glass
3.1.2 Bahan
          - Kacang tanah
3.2 Tahapan Kerja


 





                            
 200 gr Utuh (Kontrol)
 
 400 gr sangrai
 
200 gr Tumbuk
 
  



 





























IV.        Hasil Pengamatan dan Perhitungan


4.1 Hasil Pengamatan
Keterangan
Warna
Kejernihan
Volume
Kacang utuh (Kontrol)
Kuning (+2)
+1
36 ml
Kacang tumbuk
Kuning (+1)
+2
45 ml
Kacang utuh sangrai
Kuning (+3)
+3
41 ml
Kacang tumbuk sangrai
Kuning (+4)
+4
48 ml
Keterangan :
-          Semakin banyak (+) warna semakin gelap
-          Semakin banyak (+) semakin tidak jernih
-          Massa kacang awal = 200 gram

 





4.2 Hasil Perhitungan
          -






























V.           Pembahasan


Ekstraksi adalah suatu cara pemisahan komponen dari suatu sistem campuran,baik itu berupa campuran padatan-padatan,padatan-cairan,maupun cairan-cairan. Pemisahan atau pengambilan komponen dari bahan pada dasarnya dapat dilakukan dengan penekanan atau pengempaan, pemanasan dan dengan menggunakan pelarut.
Pada ekstraksi dengan penekanan atau pengempaan dengan menggunakan kempa hidrolik, prinsip kerjanya adalah memberikan tekanan pada bahan yang akan diambil ekstraknya. Tekanan yang diberikan selama penempaan akan mendorong cairan terpisah dan keluar dari sistem campuran padat cair, seperti yang terjadi pada praktikum dimana kacang sebagai bahan yang diambil ekstraknya berupa komponen minyak. Proses yang terjadi adalah tekanan yang diberikan terhadap campuran padat-cair akan menimbulkan beda tekanan antara cairan dalam bahan dan dalam campuran pada suatu wadah dengan tekanan diluar campuran atau di luar wadah. Beda tekanan tersebut yang mengakibatkan cairan terekstrak/keluar dari bahan yang mana bahan tersebut berada dalam suatu sekat berupa saringan yang tidak dapat ditembus oleh bahan padat dan hanya bisa dilewati oleh bahan cair seperti halnya minyak pada kacang.
Cara kerja ekstraksi dengan menggunakan kempa hidrolik adalah sebagai berikut.
a.    Bahan yang akan ambil ekstraknya ditentukan berat yang diinginkan lalu dicatat beratnya, dalam praktikum ini dibuat empat perlakuan berbeda untuk proses perbandingan perlakuan mana yang menghasilkan ekstrak yang banyak.
b.    Bahan yang akan diekstrak dibungkus oleh penyaring(cake) yang tidak dapat dilewati oleh komponen padat yang terdapat pada campuran bahan padat-cair tersebut. Dalam hal ini dapat menggunakan kain saring yang tebal atau rangkap, agar tidak robek nantinya pada proses pengempaan dengan kempa hodrolik.
c.    Masukkan bahan yang dibungkus kedalam kempa hirolik dengan posisi yang tepat supaya dapat terekstrak sempurna atau total. Lalu putar secara manual kempa hidrolik, nantinya kempa akan menekan bahan dengan menggencet bahan sehingga secara otomatis komponen bahan cair akan terpaksa keluar melalui celah-celah cake dan bagian kempa hidrolik karena adanya perbedaan tekanan.
d.    Cairan yang telah keluar ditampung dan dibiarkan selama beberapa menit untuk memberikan kesempatan terjadinya perubahan-perubahan kepada minyak sehingga menjadi stabil.
e.    Selanjutnya kita dapat melakukan pengamatan terhadap warna cairan, kejernihan, dan volume ekstrak/minyak yang dihasilkan.



Beberapa faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi dengan menggunakan kempa hidrolik, yaitu :
a.    Tekanan; akan menyebabkan terjadinya deformasi dan aliran pada bahan. Semakin tinggi tekanan, akan semakin besar deformasi dan aliran yang terjadi. Deformasi yang berlebihan akan menyebabkan rusaknya sel, sehingga isi sel dapat keluar dari dalam sel secara lebih mudah.
b.    Waktu; semakin lama penekanan maka semakin banyak sel yang rusak, maka ekstrak yang dihasilkan juga semakin banyak.
c.    Perlakuan pendahuluan; dapat berupa pengecilan ukuran dan penyangraian, dapat meningkatkan luas permukaan sel dan memperbesar jumlah sel yang rusak. Sehingga ekstrak yang diperoleh semakin banyak.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh dapat diketahui bahwa volume minyak yang dihasilkan untuk setiap perlakuan yaitu kacang utuh(kontrol), kacang tumbuk, kacang sangrai utuh, dan kacang sangrai tumbuk berbeda-beda, yaitu masing-masing memiliki volume 36 ml, 45 ml, 41 ml,  dan 48 ml. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perlakuan pendahuluan berupa tumbuk, sangrai, ataupun sangrai dan tumbuk memiliki hasil ekstrak minyak yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Praptiningsih, Yulia(1999), bahwa
Pengecilan ukuran (dalam proses ini berupa penumbukan bahan) akan meningkatkan luas permukaan bahan dan memperbesar jumlah sel yang rusak, sehingga dapat diperoleh hasil ekstrak yang cukup besar. Perlakuan pemanasan sebagai perlakuan pendahuluan akan dapat memperkecil viskositas minyak sehingga ekstraksi mudah dilakukan dan menghasilkan hasil ekstrak yang lebih banyak juga.
          Terdapat pula macam ektraksi dengan menggunakan pelarut atau ekstraksi secara khemis. Pada ekstraksi khemis bekerja berdasarkan perbedaan kelarutan komponen terhadap komponen lain di dalam suatu campuran, sehingga terjadi pemisahan antara komponen yang mempunyai kelarutan lebih kecil dalam pelarut yang digunakan. Apabila kita perkirakan hasil yang akan diperoleh apabila kita menggunakan ekstraksi secara khemis ini maka akan didapatkan suatu bentuk komponen(berupa cair) yang dapat bereaksi dengan pelarut yang digunakan. Oleh karena itu, apabila kita menginginkan komponen tertentu yang terdapat pada bahan maka sebaiknya kita mengetahui senyawa kimia komponen tersebut dan memilih larutan yang cocok sebagai pengekstrak komponen/zat tersebut.








VI.        Kesimpulan dan Saran


6.1 Kesimpulan
          Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari proses ekstraksi dengan menggunakan cara fisis mekanis atau dengan menggunakan kempa hidrolik adalah sebagai berikut.
1.    Ekstraksi adalah suatu cara pemisahan komponen dari suatu sistem campuran,baik itu berupa campuran padatan-padatan,padatan-cairan,maupun cairan-cairan.
2.    Prinsip kerja kempa hidrolik adalah memberikan tekanan pada bahan yang akan diambil ekstraknya. Tekanan yang diberikan selama penempaan akan mendorong cairan terpisah dan keluar dari sistem campuran padat cair. Cairan ersebut akan keluar melalui celah-celah cake dan bagian kempa hidrolik yang dipersiapkan karena adanya perbedaan tekanan.
3.    Faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi dengan menggunakan kempa hidrolik yaitu Tekanan, Waktu, dan Perlakuan pendahuluan.
4.    Perlakuan awal seperti halnya penumbukan atau penyangraian terbukti nantinya dapat menghasilkan ekstrak(minyak) yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan kontrol, hal ini karena perlakuan pendahuluan tersebut dapat memperbesar jumlah sel yang rusak, sehingga dapat diperoleh hasil ekstrak yang cukup besar.

6.2 Saran
          Proses percobaan ekstraksi dengan menggunakan kempa hidrolik sangat mudah dan tidak beresiko serta singkat, akan tetapi tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan praktek tersebut sangat besar. Karena alat kempa yang digunakan berat, dan proses pengempaan juga membutuhkan tenaga. Oleh karena itu, disarankan pada praktikan dalam melakukan percobaan ini tidak dilaksanakan sendirian dan sebaiknya dilakukan berkelompok.















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Jember: FTP UNEJ.

Earle, R.L. 1969. Satuan operasi dalam Pengolahan Pangan. Jakarta: PT Sastra Hudaya.

Taib,dkk.1988. Operasi Pengeringan pada Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta: PT Melton Putera.

Winarno,F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia.

Praptiningsih, Yulia. 1999. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. Jember: UNEJ.


































DATA PENGAMATAN

Acara          : Ekstraksi
Golongan   : Jum’at
Kelompok :V dan VI

Keterangan
Warna
Kejernihan
Volume
Kacang utuh (Kontrol)
Kuning (+2)
+1
36 ml
Kacang tumbuk
Kuning (+1)
+2
45 ml
Kacang utuh sangrai
Kuning (+3)
+3
41 ml
Kacang tumbuk sangrai
Kuning (+4)
+4
48 ml


Keterangan :
-          Semakin banyak (+) warna semakin gelap
-          Semakin banyak (+) semakin tidak jernih
-          Massa kacang awal = 200 gram

 
 






















No comments:

Post a Comment